Jumat, 28 November 2025

Tugas Mandiri 06

Analisis Komponen dan Evaluasi Efektivitas Kampanye Pemasaran Bulanan "Waktu Indonesia Belanja (WIB)" Tokopedia

I. Pendahuluan

Kampanye pemasaran merupakan inti dari strategi go-to-market sebuah perusahaan, yang bertujuan untuk mencapai sasaran bisnis spesifik dalam periode waktu tertentu. Di sektor e-commerce, kampanye promosi periodik menjadi kunci dalam mempertahankan market share dan meningkatkan customer lifetime value.

Laporan ini berfokus pada analisis kampanye bulanan "Waktu Indonesia Belanja (WIB)" yang rutin diselenggarakan oleh Tokopedia (bagian dari GoTo Group). Kampanye WIB dipilih karena relevansi nasional dan kompleksitas strateginya, yang secara konsisten menggabungkan insentif diskon masif dengan hiburan live show berkelas dunia (shoppertainment), sering kali melibatkan brand ambassador K-Pop global (seperti BTS atau BLACKPINK).

Tujuan analisis ini adalah untuk:

  1. Memahami komponen utama (tujuan, target, pesan) dari kampanye WIB.

  2. Menganalisis strategi media dan kreativitas yang digunakan.

  3. Mengevaluasi tingkat efektivitas kampanye berdasarkan indikator kinerja yang diamati.


II. Analisis Kampanye Pemasaran: Waktu Indonesia Belanja (WIB)

Kampanye WIB merupakan inisiatif bulanan yang dirancang untuk menarik perhatian dan mendorong transaksi pada tanggal-tanggal tertentu (umumnya pertengahan dan akhir bulan).

1. Tujuan Kampanye (KPI)

Tujuan kampanye WIB dapat diukur dalam tiga dimensi utama:

  • Jangka Pendek (Sales & Traffic): Peningkatan drastis pada Volume Transaksi Bruto (GTV) dan jumlah pengguna aktif bulanan (MAU) selama periode promosi (KPI kuantitatif).

  • Jangka Menengah (Branding): Mengukuhkan asosiasi merek Tokopedia sebagai platform destinasi belanja bulanan yang menawarkan promo dan hiburan eksklusif di tanggal gajian.

  • Jangka Panjang (Brand Affinity): Membangun loyalitas dan engagement yang kuat, terutama pada segmen Gen Z dan Milenial, melalui penggunaan brand ambassador yang memiliki basis penggemar yang sangat loyal (fandom).

2. Target Pasar

Target pasar kampanye ini bersifat luas tetapi memiliki fokus yang jelas:

  • Primer: Konsumen muda dan produktif (usia 18–40 tahun) di perkotaan maupun tier 2 dan 3, yang tech-savvy dan rutin menggunakan aplikasi e-commerce.

  • Sekunder: Segmen penggemar K-Pop di Indonesia. Strategi ini memanfaatkan brand power global untuk menarik pengguna yang mungkin awalnya tidak termotivasi oleh diskon, melainkan oleh peluang untuk berinteraksi atau menonton idola mereka melalui platform Tokopedia.

3. Pesan Utama (Message)

Pesan inti kampanye WIB adalah "Belanja yang Paling Dinantikan dengan Promo Terbaik dan Hiburan Eksklusif."

Tokopedia tidak hanya menjual diskon, tetapi menjual pengalaman belanja yang menyenangkan dan rewarding. Penggunaan brand ambassador global membantu menyalurkan pesan bahwa kampanye WIB adalah event besar, setara dengan peristiwa global, yang hanya dapat diakses melalui Tokopedia.

4. Media dan Strategi Promosi

Strategi kampanye WIB menggunakan pendekatan 360 derajat yang terintegrasi antara media tradisional dan digital:

  • Iklan Massa: Iklan TV, out-of-home (OOH), dan radio untuk membangun kesadaran (awareness) massal di seluruh lapisan masyarakat.

  • Pemasaran Digital Intensif: Iklan berbayar (PPC, PPA) di mesin pencari dan media sosial (Instagram, TikTok, YouTube) untuk retargeting dan conversion.

  • Strategi Shoppertainment: Mengadakan Konser/Live Show Virtual dengan bintang global/lokal. Format ini mengubah aktivitas belanja menjadi bentuk hiburan, mendorong pengguna untuk menghabiskan waktu lebih lama di aplikasi sambil menunggu flash sale atau penampilan artis.

5. Kreativitas dan Daya Tarik Kampanye

Kreativitas WIB terletak pada diferensiasinya, yaitu menggabungkan e-commerce dengan exclusive entertainment.

Alih-alih hanya mengandalkan potongan harga, Tokopedia menciptakan "ritual bulanan" di mana konsumen tidak hanya berburu diskon, tetapi juga mendapatkan pengalaman yang tidak ditawarkan oleh kompetitor (misalnya, live performance dari artis idola). Konsep ini menciptakan eksklusivitas dan urgensi, yang sangat efektif dalam mendorong engagement dan konversi.


III. Evaluasi Efektivitas Kampanye

Efektivitas kampanye WIB dinilai berdasarkan sejauh mana tujuan yang telah ditetapkan tercapai.

1. Hasil dan Dampak

Berdasarkan pengamatan dan data sekunder dari laporan media (misalnya, laporan kuartalan GoTo Group atau pemberitaan media bisnis), dampak kampanye WIB terindikasi sangat positif:

  • Peningkatan Transaksi: Periode WIB secara konsisten menjadi puncak transaksi bulanan. Strategi event-based ini berhasil memecah pola belanja konsumen dari event tahunan besar (seperti 11.11 atau 12.12) menjadi kebiasaan bulanan.

  • Brand Awareness dan Engagement: Penggunaan brand ambassador global berhasil menciptakan buzz dan pembicaraan merek (brand mention) yang masif di media sosial. Live show sering kali mencatat jutaan viewers serentak, membuktikan keberhasilan strategi shoppertainment dalam menarik traffic berkualitas.

  • Posisi Pasar: Kampanye ini membantu Tokopedia mempertahankan posisinya sebagai salah satu pemain utama di pasar e-commerce Indonesia yang sangat kompetitif.

2. Evaluasi Berdasarkan Tujuan

Kampanye WIB dapat dinilai sangat efektif dalam mencapai tujuan jangka pendek dan menengahnya:

  • Tujuan Penjualan Tercapai: Traffic dan transaksi didorong secara efektif melalui insentif finansial (diskon, cashback) yang dipublikasikan secara masif.

  • Tujuan Branding Tercapai: Kampanye ini berhasil mengasosiasikan Tokopedia dengan "acara belanja gajian" dan "hiburan eksklusif".

Faktor Keberhasilan Utama: Integrasi media yang mulus (online ke offline dan sebaliknya) serta kemampuan untuk mengubah event promosi menjadi event kebudayaan pop melalui kekuatan fandom.

Kelemahan Potensial: Biaya yang sangat besar yang dikeluarkan untuk akuisisi pengguna dan brand ambassador global memerlukan Return on Investment (ROI) yang tinggi. Jika traffic yang masuk hanya berburu diskon tanpa membangun loyalitas jangka panjang, efektivitas biaya ($C_{BA}$) perlu dipertanyakan lebih lanjut.


IV. Kesimpulan dan Rekomendasi

Kesimpulan

Kampanye "Waktu Indonesia Belanja (WIB)" Tokopedia adalah studi kasus yang menunjukkan keberhasilan Pemasaran Berbasis Acara (Event-Based Marketing) yang terintegrasi dan berulang. Strategi utama adalah menciptakan nilai tambah non-finansial (hiburan) untuk membedakan diri dari kompetitor, selain insentif diskon. Kampanye ini berhasil mencapai tujuan ganda: meningkatkan conversion instan dan memperkuat brand affinity melalui star power.

Rekomendasi

Untuk menjaga dan meningkatkan efektivitasnya di masa mendatang, Tokopedia dapat mempertimbangkan hal berikut:

  1. Hiper-Personalisasi Promo: Bergerak melampaui diskon massal. Gunakan data pengguna untuk menawarkan voucher yang sangat terpersonalisasi di periode WIB, mendorong pembelian di kategori yang relevan dengan minat pengguna individu.

  2. Peningkatan Live Commerce Lokal: Meskipun live show bintang global menarik awareness, fokus perlu diperluas pada live commerce harian yang menampilkan host lokal dan penjual UMKM. Hal ini membangun koneksi yang lebih otentik dan berkelanjutan di luar event WIB.

  3. Pengukuran Lifetime Value (LTV): Fokus pada pengukuran LTV dari pengguna yang diakuisisi selama WIB, bukan hanya conversion instan, untuk memastikan bahwa biaya pemasaran yang tinggi menghasilkan pelanggan yang loyal dalam jangka panjang.

Minggu, 26 Oktober 2025

Tugas Mandiri 04

 Evaluasi Tugas Mandiri 01, 02, dan 03.: REVIEW TUGAS MANDIRI

Oleh: Muthazam Al Syakhih (41324010016)

BERIKAN JAWABAN UNTUK PERTANYAAN BERIKUT
Berdasarkan Tugas Mandiri 01 (Studi Kelayakan Usaha):

1. Analisis Integratif
"Jelaskan bagaimana ketiga aspek kelayakan (pasar, teknis, dan finansial) saling berhubungan dalam sebuah studi kelayakan usaha. Berikan contoh konkret bagaimana temuan dari analisis kelayakan pasar dapat mempengaruhi keputusan dalam analisis kelayakan teknis dan finansial."

2. Business Model Canvas
"Analisis mengapa Business Model Canvas dianggap sebagai alat yang lebih efektif dibandingkan business plan tradisional dalam tahap awal pengembangan usaha? Jelaskan dengan contoh bagaimana perubahan pada satu blok BMC dapat mempengaruhi blok-blok lainnya."

Jawab:

1. Analisis Integratif

Ketiga aspek kelayakan — pasar, teknis, dan finansial — saling terhubung dan tidak bisa dipisahkan karena hasil dari satu aspek akan memengaruhi keputusan di aspek lainnya.

  • Aspek Pasar: menganalisis seberapa besar permintaan terhadap produk (misalnya, ikan patin di Purwakarta).

  • Aspek Teknis: menentukan bagaimana produk tersebut akan diproduksi—meliputi lokasi, skala tambak, teknologi, dan sumber daya yang digunakan.

  • Aspek Finansial: menghitung kebutuhan modal, biaya operasional, dan proyeksi keuntungan berdasarkan hasil dua aspek sebelumnya.

💡 Contoh konkret:
Dari analisis pasar diketahui bahwa permintaan ikan patin di Purwakarta meningkat karena masyarakat mulai beralih dari daging merah ke ikan air tawar.
Dampak ke teknis: pemilik usaha harus memperluas kolam dan meningkatkan kapasitas produksi agar mampu memenuhi permintaan pasar.
Dampak ke finansial: perlu tambahan investasi awal untuk memperbesar kolam, membeli pakan lebih banyak, dan menggaji tambahan tenaga kerja. Namun, peningkatan volume produksi juga memperbesar potensi pendapatan.

Dengan demikian, hasil analisis pasar menjadi dasar bagi keputusan teknis dan finansial, sehingga ketiganya bekerja secara integratif dalam menilai kelayakan usaha.


2. Business Model Canvas (BMC)

Business Model Canvas (BMC) dianggap lebih efektif dibandingkan business plan tradisional, terutama pada tahap awal pengembangan usaha, karena:

  • BMC ringkas dan visual, sehingga mudah dipahami dan cepat diperbarui.

  • Menunjukkan gambaran utuh model bisnis hanya dalam satu lembar kanvas (9 blok utama).

  • Memudahkan pelaku usaha untuk melakukan eksperimen dan inovasi tanpa harus menulis laporan panjang.

💡 Contoh:
Misalnya pada tambak ikan patin di Purwakarta, terjadi perubahan pada blok "Customer Segment" — target pasar awal hanya konsumen rumah tangga, namun kini merambah ke restoran dan pasar tradisional besar.


Dampak ke blok lain:

  • Value Proposition: harus menjamin pasokan stabil dan kualitas ikan lebih tinggi.

  • Key Activities: jadwal panen dan pengelolaan kolam harus lebih teratur.

  • Key Resources: memerlukan tambahan pekerja dan fasilitas pendingin.

  • Revenue Stream: pendapatan meningkat dari kontrak grosir.

Perubahan satu blok (segmen pelanggan) otomatis mempengaruhi seluruh strategi bisnis, menunjukkan betapa fleksibel dan integratifnya BMC dibandingkan business plan konvensional.

Senin, 13 Oktober 2025

Tugas Mandiri 03

 PROPOSAL IDE BISNIS INOVATIF

BAGIAN 1: LATAR BELAKANG


Deskripsi Area Observasi


Area observasi: Kampus Universitas Negeri Surabaya (UNESA) – Kampus Ketintang, Surabaya.

Di area ini terdapat beberapa kantin mahasiswa dan penjual makanan di sekitar kampus. Mahasiswa umumnya memilih makanan yang cepat, murah, dan mudah didapat, seperti nasi goreng, ayam geprek, dan mi instan.


Alasan Pemilihan Area


Saya memilih area kampus UNESA Ketintang karena kampus ini memiliki populasi mahasiswa yang besar dengan aktivitas padat. Berdasarkan penelitian Kusuma (2023) dalam Jurnal Tata Boga UNESA, mayoritas mahasiswa lebih memilih makanan berdasarkan harga dan kenyamanan, bukan berdasarkan kesehatan atau gizi seimbang.


Metode Observasi yang Digunakan


Observasi langsung selama 3 hari di area kantin dan parkiran belakang kampus.


Wawancara dengan 8 mahasiswa dari jurusan berbeda.


Dokumentasi antrean di kantin dan jenis makanan yang sering dibeli.


BAGIAN 2: HASIL OBSERVASI


Tabel Observasi


Hari Fenomena yang Diamati Catatan Masalah / Peluang

1 Mahasiswa antre panjang di kantin utama Banyak yang akhirnya makan mi instan karena cepat

2 Banyak yang tidak sarapan sebelum kuliah pagi Mahasiswa sering mengantuk di kelas

3 Sebagian membawa bekal tapi cepat basi karena tidak ada tempat penyimpanan dingin Peluang untuk solusi penyimpanan makanan atau katering sehat



Ringkasan Wawancara

6 dari 8 mahasiswa mengaku lebih memilih makanan cepat dan murah, meskipun tidak sehat.

5 mahasiswa sering melewatkan sarapan karena tidak sempat.

4 mahasiswa mengatakan makanan di kantin cenderung berminyak dan kurang sayur.


TIGA MASALAH TERIDENTIFIKASI


Masalah Analisis Singkat (berdasarkan observasi & data jurnal)


1 Kebiasaan mahasiswa melewatkan sarapan karena terburu-buru kuliah Diperkuat penelitian di UNESA (Kusuma, 2023) bahwa 68% mahasiswa tidak sarapan, yang memengaruhi konsentrasi belajar.

2 Pilihan makanan di kantin kampus cenderung tidak sehat dan berminyak Berdasarkan observasi dan jurnal, mahasiswa mengutamakan kenyamanan dan harga, bukan gizi. Peluang bisnis: katering sehat atau makanan rendah minyak.

3 Tidak ada fasilitas penyimpanan bekal atau makanan di area kampus Mahasiswa yang bawa bekal sering mengeluh makanannya cepat basi. Bisa jadi peluang membuat smart locker food storage atau layanan titip bekal dingin.


BAGIAN 3: IDE BISNIS TERPILIH


Ide Terpilih:

🥗 "Smart Breakfast Box – Sarapan Sehat Siap Ambil di Kampus"

Deskripsi Ide Bisnis

Layanan penyedia sarapan sehat praktis yang bisa dipesan malam sebelumnya melalui WhatsApp atau aplikasi sederhana, dan diambil di pickup point (depan kantin kampus) pagi hari tanpa antre.

Menu terdiri dari sandwich telur, oat cup, dan smoothie buah lokal.


Alasan Pemilihan

Berdasarkan penelitian UNESA (Kusuma, 2023) dan UNMUL (Rahma, 2022), kebiasaan melewatkan sarapan sangat umum di kalangan mahasiswa.

Masalah ini nyata dan berpengaruh langsung pada performa akademik.

Solusinya mudah diterapkan, punya nilai inovasi tinggi, dan mendukung gaya hidup sehat.

Business Model Canvas (Sederhana)


Elemen Isi


Customer Segments Mahasiswa & dosen UNESA yang sering melewatkan sarapan

Value Proposition Sarapan sehat, cepat, bisa diambil tanpa antre, harga terjangkau

Channels WhatsApp, Instagram, Google Form

Customer Relationship Pemesanan online, promo mingguan, sistem langganan

Revenue Streams Penjualan sarapan per box & paket mingguan

Key Activities Produksi makanan pagi, pengemasan, distribusi

Key Resources Dapur mini, bahan makanan, tenaga dapur, sistem pre-order

Key Partners Supplier sayur & roti lokal, koperasi kampus

Cost Structure Bahan baku, kemasan ramah lingkungan, promosi, transportasi


BAGIAN 4: ANALISIS KELAYAKAN


-Target Pasar

Mahasiswa usia 18–25 tahun di Kampus UNESA Ketintang yang aktif kuliah pagi.


-Keunikan / Nilai Tambah

Pemesanan malam sebelumnya → tidak perlu antre pagi hari

Menu sehat & bergizi

Kemasan bisa didaur ulang

Harga terjangkau (Rp15.000–20.000)


Analisis Kompetitor

Kelemahan Kompetitor

Kantin kampus Tidak buka pagi (sebelum 08.00)

Warung sekitar kampus Makanan berminyak & tidak bergizi

GoFood / GrabFood Ongkir tinggi & waktu tunggu lama



Estimasi Biaya Awal:

Kebutuhan Estimasi Biaya

Alat dapur & perlengkapan Rp2.000.000

Bahan makanan awal Rp1.000.000

Kemasan & branding Rp500.000

Promosi awal (banner, media sosial) Rp500.000

Total Modal Awal Rp4.000.000

Harga jual per box: Rp18.000

Target penjualan: 20 box/hari × 22 hari = Rp7.920.000/bulan


BAGIAN 5: RENCANA IMPLEMENTASI


Minggu Kegiatan:

1. Survei menu sarapan favorit & uji coba rasa

2. Produksi percobaan & rekrut 2 anggota tim

3. Buka pre-order lewat WhatsApp & promosi di media sosial

4. Peluncuran Smart Breakfast Box & evaluasi kepuasan pelanggan


Sumber daya dibutuhkan:

-1 koki (mahasiswa tata boga) 

-1 admin pemesanan 

-1 motor pengantar Bahan makanan harian


Metrik Keberhasilan:

30 pelanggan tetap di bulan pertama Penjualan >15 box per hari 80% respon positif dari pelanggan


BAGIAN 6: REFLEKSI

Pembelajaran

Saya belajar bahwa peluang bisnis terbaik sering muncul dari masalah sederhana yang dialami banyak orang setiap hari. Observasi langsung dan data jurnal sangat membantu memvalidasi ide bisnis.


Tantangan

-Menemukan waktu produksi yang pas di pagi hari 

-Menjaga makanan tetap segar sebelum diambil pelanggan 

-Rencana Pengembangan, Membuka pickup point di fakultas lain 

-Menambah menu siang sehat (Healthy Lunch Box) Kolaborasi dengan koperasi kampus untuk promosi bersama


Senin, 29 September 2025

Tugas Terstruktur 02

 

Belajar dari Dua Wajah Wirausaha: Keberhasilan Tokopedia dan Kegagalan Nokia

Pendahuluan

Wirausaha merupakan salah satu penggerak utama perkembangan ekonomi global maupun nasional. Melalui inovasi, keberanian mengambil risiko, serta kemampuan membaca peluang, wirausaha mampu menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan efisiensi ekonomi, dan mengubah pola konsumsi masyarakat. Namun, di balik kisah sukses yang sering kali dielu-elukan, terdapat pula kisah kegagalan yang sarat pelajaran. Oleh karena itu, penting bagi calon wirausaha untuk mempelajari dua sisi dunia bisnis: keberhasilan dan kegagalan.

Tulisan ini akan membahas dua studi kasus yang kontras. Pertama, kisah keberhasilan Tokopedia, salah satu perusahaan teknologi terbesar di Indonesia yang didirikan William Tanuwijaya. Kedua, kisah kegagalan Nokia, perusahaan telekomunikasi asal Finlandia yang pernah merajai pasar ponsel dunia tetapi kemudian tumbang karena kesalahan strategi dan mindset. Analisis akan difokuskan pada motivasi, etika, mindset, serta pelajaran yang dapat dipetik oleh calon wirausaha.


Studi Kasus Keberhasilan: Tokopedia

Latar Belakang

Tokopedia berdiri pada tahun 2009 di bawah kepemimpinan William Tanuwijaya dan Leontinus Alpha Edison. Pada awal berdirinya, Indonesia menghadapi keterbatasan akses masyarakat terhadap produk di luar daerahnya. William, yang berasal dari keluarga sederhana, melihat peluang untuk menghadirkan platform e-commerce yang dapat mempertemukan penjual dan pembeli dari seluruh Indonesia.

Kini Tokopedia berkembang menjadi salah satu marketplace terbesar di Asia Tenggara, bahkan bergabung dengan Gojek menjadi grup teknologi raksasa, GoTo.

Motivasi Internal dan Eksternal

  • Internal: Passion William terhadap teknologi dan keinginan untuk mengurangi kesenjangan akses antarwilayah menjadi motivasi utama. Ia terinspirasi dari kesulitan ayahnya yang sakit dan dari pengalaman pribadi ketika ingin mengakses barang/jasa yang sulit ditemukan di daerah.

  • Eksternal: Lingkungan bisnis Indonesia saat itu yang masih minim pemain e-commerce serta meningkatnya penetrasi internet menjadi pendorong eksternal. Selain itu, dukungan investor internasional ikut mempercepat pertumbuhan Tokopedia.

Etika dan Tanggung Jawab Sosial

Tokopedia sejak awal menekankan pentingnya misi pemberdayaan UMKM. Banyak penjual kecil yang difasilitasi untuk masuk ke ranah digital tanpa dipungut biaya besar. Hal ini menunjukkan kepedulian sosial yang tinggi. Dari sisi etika bisnis, Tokopedia menjaga transparansi, keamanan transaksi, serta berupaya melindungi konsumen dari penipuan online.

Mindset

William menunjukkan growth mindset yang kuat: berani belajar dari kesalahan, cepat beradaptasi dengan perubahan teknologi, serta berorientasi pada peluang jangka panjang. Mindset inilah yang memungkinkan Tokopedia bertahan menghadapi kompetisi sengit dari Shopee, Lazada, dan Bukalapak.

Dampak

Keberhasilan Tokopedia tidak hanya memberikan keuntungan finansial, tetapi juga dampak sosial luas. Ribuan UMKM lokal naik kelas, jutaan konsumen di daerah terpencil bisa mengakses produk, dan Indonesia memiliki “unicorn” yang meningkatkan daya saing global.


Studi Kasus Kegagalan: Nokia

Latar Belakang

Nokia pernah menjadi raksasa industri ponsel dunia dengan pangsa pasar lebih dari 40% pada awal 2000-an. Ponsel Nokia dikenal tangguh, sederhana, dan mudah digunakan. Namun, dalam waktu kurang dari satu dekade, kejayaan tersebut runtuh. Kehadiran iPhone (2007) dan Android (2008) mengubah paradigma industri smartphone, sementara Nokia gagal beradaptasi.

Motivasi Internal dan Eksternal

  • Internal: Motivasi internal Nokia lebih terfokus pada mempertahankan dominasi, bukan lagi pada inovasi. Perusahaan merasa terlalu nyaman dengan posisinya dan percaya bahwa kekuatan merek cukup untuk melawan perubahan pasar.

  • Eksternal: Tekanan eksternal sebenarnya sudah jelas, yaitu revolusi smartphone berbasis sistem operasi terbuka (Android) dan ekosistem aplikasi. Namun Nokia tidak merespons dengan cepat, bahkan tetap bertahan dengan sistem operasi Symbian yang semakin usang.

Etika dan Tanggung Jawab Sosial

Secara etika, Nokia sebenarnya tidak terlibat skandal besar. Namun dari perspektif tanggung jawab pada pelanggan, perusahaan gagal memberikan produk yang sesuai kebutuhan era digital. Kegagalan dalam memenuhi harapan konsumen bisa dikatakan sebagai bentuk abai terhadap tanggung jawab sosial perusahaan.

Mindset

Kesalahan utama Nokia ada pada mindset. Perusahaan terjebak dalam fixed mindset, yaitu merasa nyaman dengan kesuksesan lama dan meremehkan inovasi baru. Mereka tidak melihat iPhone dan Android sebagai ancaman serius hingga terlambat. Budaya internal Nokia pun birokratis, lambat mengambil keputusan, serta penuh konflik manajemen.

Dampak

Kegagalan mindset dan strategi membuat Nokia kehilangan pangsa pasar dengan sangat cepat. Pada 2013, divisi ponselnya dijual ke Microsoft. Nama Nokia yang dulu identik dengan ponsel kini hanya tersisa sebagai kenangan, meski perusahaan masih bertahan di bidang infrastruktur jaringan.


Analisis Perbandingan

Dari kedua studi kasus ini, terdapat perbedaan mencolok:

  1. Motivasi

    • Tokopedia digerakkan oleh motivasi internal (passion & visi pemberdayaan UMKM) yang berpadu dengan peluang eksternal (perkembangan internet).

    • Nokia terjebak pada motivasi mempertahankan status quo tanpa dorongan internal untuk terus berinovasi.

  2. Etika dan Tanggung Jawab Sosial

    • Tokopedia menempatkan etika dan tanggung jawab sosial sebagai bagian inti strategi bisnis.

    • Nokia relatif mengabaikan tanggung jawab terhadap kebutuhan konsumen yang berubah drastis.

  3. Mindset

    • William Tanuwijaya menunjukkan growth mindset: terbuka terhadap pembelajaran, fleksibel, adaptif.

    • Nokia menunjukkan fixed mindset: nyaman dengan kesuksesan masa lalu, lambat dalam beradaptasi.

  4. Dampak

    • Tokopedia tumbuh menjadi unicorn yang mengubah ekosistem digital Indonesia.

    • Nokia kehilangan pangsa pasar, menjadi contoh klasik kegagalan inovasi.


Kesimpulan dan Rekomendasi

Dari kedua kasus di atas, terdapat beberapa pelajaran penting:

  1. Motivasi yang tepat menjadi fondasi. Wirausaha yang digerakkan oleh passion dan visi jangka panjang cenderung lebih tahan menghadapi tantangan. Motivasi semata untuk mempertahankan posisi atau keuntungan tidak cukup tanpa inovasi berkelanjutan.

  2. Etika dan tanggung jawab sosial bukan sekadar tambahan. Perusahaan yang mengintegrasikan nilai etis dalam bisnis (seperti Tokopedia) akan mendapat kepercayaan konsumen. Sebaliknya, mengabaikan kebutuhan konsumen bisa menjadi faktor kegagalan (seperti Nokia).

  3. Mindset menentukan arah masa depan. Growth mindset memungkinkan wirausaha membaca peluang, beradaptasi, dan berinovasi. Fixed mindset justru membuat perusahaan cepat tersingkir.

  4. Keberhasilan dan kegagalan sama-sama sumber belajar. Calon wirausaha harus mempelajari keduanya, karena kesuksesan memberi inspirasi, sementara kegagalan memberi peringatan.

Rekomendasi untuk calon wirausaha:

  • Miliki motivasi internal yang kuat (passion, visi sosial) namun tetap peka terhadap peluang eksternal.

  • Pegang teguh nilai etika, transparansi, dan tanggung jawab sosial agar usaha berkelanjutan.

  • Kembangkan growth mindset: jangan cepat puas, terus belajar, dan adaptif terhadap perubahan teknologi maupun perilaku pasar.

  • Jangan takut gagal, tetapi gunakan kegagalan orang lain sebagai cermin untuk menghindari kesalahan serupa.


Sumber

  • Liputan6. (2020). Kisah Sukses William Tanuwijaya Mendirikan Tokopedia.

  • Katadata. (2021). Perjalanan Tokopedia dari Startup hingga Merger dengan Gojek.

  • Doz, Y., & Wilson, K. (2017). Ringtone: Exploring the Rise and Fall of Nokia in Mobile Phones. Oxford University Press.

  • The Guardian. (2013). "Nokia’s fall: How phones giant failed to adapt."

Tugas Mandiri 02

Refleksi Pribadi tentang Motivasi, Etika, dan Tanggung Jawab dalam Berwirausaha


Pendahuluan

Sejak lama saya memiliki ketertarikan pada dunia wirausaha. Saya melihat bagaimana usaha kecil di sekitar saya mampu bertahan dan bahkan berkembang karena kerja keras, kreativitas, serta komitmen pemiliknya. Dari pengalaman itu, saya belajar bahwa wirausaha bukan hanya sekadar mencari keuntungan, tetapi juga tentang keberanian mengambil risiko, menciptakan sesuatu yang bermanfaat, serta memberikan kontribusi nyata bagi orang lain. Pandangan inilah yang memotivasi saya untuk serius mempersiapkan diri sebagai calon wirausaha.

Motivasi Pribadi

Motivasi internal saya muncul dari keinginan untuk hidup mandiri dan memiliki kendali atas jalan hidup sendiri. Saya ingin menuangkan ide, inovasi, dan passion ke dalam usaha yang bisa saya bangun. Selain itu, ada kepuasan tersendiri ketika kita mampu menciptakan sesuatu yang bernilai bagi orang lain. Cita-cita saya adalah menjadi pribadi yang tidak hanya bergantung pada pekerjaan tetap, tetapi mampu menciptakan lapangan kerja dan peluang.

Di sisi lain, motivasi eksternal juga berperan penting. Kondisi ekonomi yang semakin kompetitif mendorong saya untuk berpikir kreatif agar dapat bertahan dan berkembang. Dukungan keluarga serta dorongan lingkungan membuat saya lebih yakin untuk menekuni jalur ini. Ditambah lagi, perkembangan teknologi dan digitalisasi membuka peluang pasar yang luas, sehingga berwirausaha terasa semakin relevan dan menjanjikan.


Makna Tanggung Jawab Sosial

Bagi saya, seorang wirausaha tidak boleh hanya berfokus pada keuntungan pribadi. Ada tanggung jawab sosial yang harus dipikul, baik kepada konsumen, karyawan, maupun masyarakat luas. Tanggung jawab ini saya maknai sebagai kesadaran bahwa usaha yang dijalankan sebaiknya memberi manfaat nyata.

Saya ingin usaha yang saya rintis kelak bisa menciptakan lapangan kerja baru, memberdayakan tenaga kerja lokal, serta memastikan konsumen mendapatkan produk yang aman dan bermanfaat. Selain itu, saya percaya wirausaha juga memiliki tanggung jawab menjaga lingkungan. Oleh karena itu, saya ingin berusaha seminimal mungkin menghasilkan limbah, serta mencari cara agar proses bisnis tetap ramah lingkungan. Dengan begitu, usaha saya tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga memberi kontribusi positif secara sosial.


Nilai Etika dan Prinsip Bisnis

Etika adalah fondasi penting yang akan menentukan keberlangsungan sebuah usaha. Ada beberapa nilai yang menurut saya harus dijunjung tinggi.

  1. Kejujuran – Mengutamakan keaslian dan kejujuran dalam setiap transaksi, sehingga konsumen percaya pada produk dan layanan.
  2. Transparansi – Bersikap terbuka terhadap mitra, karyawan, maupun konsumen dalam hal harga, kualitas, dan proses usaha.
  3. Tanggung jawab – Menyediakan produk yang sesuai janji dan berani memberikan solusi bila ada keluhan.
  4. Mengutamakan konsumen Menjadikan kepuasan dan keamanan konsumen sebagai prioritas.
  5. Kepedulian lingkunganMenjalankan usaha dengan tetap menjaga kelestarian alam. 

Nilai-nilai tersebut bukan hanya sebagai teori, melainkan prinsip hidup yang akan saya terapkan dalam praktik. Saya percaya usaha yang dijalankan dengan etika akan lebih bertahan lama karena memiliki kepercayaan dari banyak pihak.


Tantangan dan Strategi Menghadapinya

Saya menyadari bahwa jalan berwirausaha penuh tantangan. Pertama, persaingan yang ketat akan selalu ada. Untuk menghadapinya, saya berencana terus berinovasi dan menjaga kualitas agar usaha tetap relevan. Kedua, keterbatasan modal dan sumber daya. Tantangan ini bisa diatasi dengan manajemen keuangan yang disiplin serta membangun jaringan kerja sama yang saling mendukung. Ketiga, menjaga konsistensi etika. Tekanan bisnis mungkin mendorong sebagian orang mengambil jalan pintas, namun saya ingin tetap berpegang pada prinsip agar tidak kehilangan integritas.

Dengan memegang teguh nilai etika, saya yakin setiap tantangan dapat dihadapi dengan lebih terarah. Bagi saya, keberhasilan sejati adalah ketika usaha dapat berkembang tanpa mengorbankan tanggung jawab sosial dan moral.


Kesimpulan

Melalui refleksi ini saya menyadari bahwa motivasi, tanggung jawab sosial, dan nilai etika merupakan tiga hal yang tidak bisa dipisahkan dari perjalanan wirausaha. Motivasi internal memberi semangat dari dalam diri, sementara motivasi eksternal memperkuat keyakinan untuk memulai. Tanggung jawab sosial memberi arah agar usaha yang dijalankan memberi manfaat luas. Sedangkan nilai etika menjadi pedoman agar saya tetap konsisten menjaga integritas.

Saya berharap dapat menjadi wirausaha yang tidak hanya sukses secara materi, tetapi juga bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan. Dengan bekal motivasi, etika, dan tanggung jawab, saya yakin bisa membangun usaha yang berkelanjutan serta membawa dampak positif dalam jangka panjang.




Minggu, 28 September 2025

Tugas Mandiri 01

Peran Tambak Ikan Patin Keluarga dalam Mendukung Perekonomian Lokal di Purwakarta



Usaha tambak ikan patin yang berdiri sejak 7 Agustus 2024 di Purwakarta ini dijalankan dengan motivasi utama untuk membiayai pendidikan anak-anak. Berawal dari niat sederhana, usaha ini kini berkontribusi nyata terhadap perekonomian lokal. Saat ini, tambak ikan patin mempekerjakan 3 orang tenaga kerja yang semuanya berasal dari lingkungan sekitar rumah, sehingga memberikan peluang kerja langsung bagi masyarakat setempat.

Selain itu, usaha ini juga memberikan dampak ekonomi tidak langsung melalui keterkaitan dengan pemasok lokal. Benih ikan, pakan, dan berbagai kebutuhan kolam seluruhnya diperoleh dari penyedia setempat. Mitra lain seperti penjual bibit, toko bangunan, hingga tukang pakan ikan ikut merasakan manfaat dari adanya usaha ini. Dari sisi sosial, pemilik usaha kerap membagikan hasil panen kepada tetangga, teman, dan kerabat sebagai bentuk kontribusi bagi komunitas.

Strategi usaha dijalankan dengan memanfaatkan internet, pemasaran langsung, hingga memberikan produk gratis sebagai perkenalan. Fokus utama tetap pada menjaga kualitas panen terbaik bagi pelanggan. Meski masih menghadapi tantangan cuaca dan ancaman hewan liar, usaha ini menunjukkan ketahanan dan semangat untuk terus berkembang. Hal ini membuktikan bahwa UMKM seperti tambak ikan patin berperan penting dalam menciptakan lapangan kerja, memperkuat rantai pasok lokal, serta menggerakkan perekonomian masyarakat dari tingkat paling dasar.

Senin, 22 September 2025

Tugas Terstruktur 01

Transformasi Digital: Bagaimana Internet Mengubah Wajah Kewirausahaan Selamanya

Muthazam Al Syakhih




Abstrak

Perkembangan internet telah membawa perubahan mendasar terhadap pola wirausaha di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Transformasi digital tidak hanya menghadirkan peluang baru dalam pemasaran, distribusi, dan inovasi produk, tetapi juga menuntut wirausaha untuk beradaptasi dengan cepat dalam menghadapi persaingan global. Artikel ini membahas karakteristik wirausaha sukses di era digital, kontribusi kewirausahaan terhadap pembangunan nasional, serta tantangan yang muncul akibat perubahan teknologi. Dengan analisis berbasis teori kewirausahaan dan kajian literatur, diharapkan artikel ini mampu memberikan pemahaman tentang peran strategis internet dalam membentuk wajah kewirausahaan modern.


Kata Kunci: Wirausaha, Transformasi Digital, Internet, Pembangunan Nasional, Inovasi


Pendahuluan

Wirausaha merupakan salah satu pilar penting dalam pembangunan nasional. Kehadiran internet dan teknologi digital telah mengubah paradigma wirausaha dari sekadar aktivitas ekonomi konvensional menjadi sistem bisnis yang lebih kompleks, cepat, dan berbasis inovasi. Jika dahulu seorang pebisnis hanya mengandalkan toko fisik, kini mereka dapat memanfaatkan marketplace, media sosial, hingga artificial intelligence untuk mengembangkan usaha.

Di Indonesia, perkembangan internet telah memunculkan fenomena startup digital yang memberi dampak signifikan pada penciptaan lapangan kerja dan percepatan pertumbuhan ekonomi. Contoh nyata adalah hadirnya perusahaan rintisan seperti Gojek, Tokopedia, dan Traveloka yang memanfaatkan internet untuk menciptakan solusi inovatif.

Artikel ini membahas karakteristik wirausaha sukses di era digital serta bagaimana kewirausahaan berkontribusi pada pembangunan nasional.


Permasalahan

1. Bagaimana karakteristik wirausaha sukses dalam era transformasi digital?

2. Bagaimana internet mengubah pola dan strategi kewirausahaan modern?

3. Sejauh mana kontribusi kewirausahaan berbasis digital terhadap pembangunan nasional?

4. Tantangan apa saja yang dihadapi wirausaha dalam era internet?


Pembahasan

1. Karakteristik Wirausaha Sukses di Era Digital

Seorang wirausaha sukses di era internet memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

-Inovatif: Mampu menciptakan ide-ide baru yang sesuai dengan kebutuhan pasar digital.

-Adaptif: Cepat menyesuaikan diri dengan perubahan teknologi dan tren konsumen.

-Berani mengambil risiko: Mampu mengambil keputusan meskipun dalam kondisi penuh ketidakpastian.

-Melek teknologi: Memanfaatkan platform digital seperti e-commerce, digital marketing, dan big data.

-Berorientasi global: Tidak hanya memandang pasar lokal, tetapi juga pasar internasional.


2. Internet sebagai Pengubah Wajah Kewirausahaan 

Internet membawa revolusi dalam berbagai aspek kewirausahaan:

-Distribusi dan pemasaran: Media sosial dan marketplace memudahkan akses konsumen.

-Efisiensi operasional: Otomatisasi proses bisnis dengan software akuntansi, manajemen stok, hingga CRM.

-Inovasi model bisnis: Munculnya sharing economy (contoh: Airbnb, Gojek).

-Akses modal lebih mudah: Kehadiran fintech dan crowdfunding.


3. Kontribusi Kewirausahaan terhadap Pembangunan Nasional

Kewirausahaan digital berperan dalam:

-Penciptaan lapangan kerja baru: Startup digital menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar.

-Meningkatkan daya saing bangsa: Indonesia memiliki potensi menjadi pusat ekonomi digital di Asia Tenggara.

-Mendorong pemerataan ekonomi: UMKM dapat memasarkan produk secara online ke seluruh Indonesia.

-Inovasi sosial: Wirausaha digital membantu memecahkan masalah sosial, seperti transportasi, akses pendidikan, dan layanan kesehatan.


4. Tantangan Wirausaha di Era Internet

-Persaingan ketat: Banyak pelaku usaha digital dengan model bisnis serupa.

-Keamanan data: Ancaman cyber attack dan kebocoran data.

-Kesenjangan digital: Tidak semua wilayah memiliki akses internet merata.

-Ketergantungan platform asing: Sebagian besar infrastruktur digital masih dikuasai oleh perusahaan luar negeri.


Kesimpulan

Transformasi digital melalui internet telah mengubah wajah kewirausahaan secara fundamental. Karakteristik wirausaha sukses di era ini meliputi inovasi, adaptasi, keberanian mengambil risiko, dan pemanfaatan teknologi digital. Internet tidak hanya membuka peluang baru, tetapi juga membawa tantangan yang menuntut kesiapan wirausaha.

Dari sisi pembangunan nasional, kewirausahaan digital memberi kontribusi besar pada penciptaan lapangan kerja, pemerataan ekonomi, dan peningkatan daya saing bangsa. Namun, perlu strategi nasional untuk mengatasi hambatan seperti kesenjangan digital dan keamanan data.


Saran

1. Bagi wirausaha: Tingkatkan kemampuan digital marketing, inovasi produk, dan kolaborasi dengan berbagai pihak.

2. Bagi pemerintah: Perluasan infrastruktur internet, regulasi yang mendukung, serta perlindungan keamanan data.

3. Bagi masyarakat: Tingkatkan literasi digital agar dapat memanfaatkan peluang kewirausahaan secara maksimal.


Daftar Pusaka

• Modul 1 Kewirausahaan (Universitas/ Politeknik, 2025).

• Hisrich, R. D., Peters, M. P., & Shepherd, D.

A. (2017). Entrepreneurship. McGraw-Hill Education.

• Suryana. (2013). Kewirausahaan: Kiat dan Proses Menuju Sukses. Salemba Empat.

• Schwab, K. (2016). The Fourth Industrial Revolution. World Economic Forum.

• OECD. (2020). Entrepreneurship in the Digital Age. OECD Publishing.

Senin, 15 September 2025

TechnoSport

kemampuan teknik bisa dipakai untuk bikin atau modifikasi alat olahraga, sementara passion di bidang sport bisa jadi pintu untuk membangun komunitas maupun konten. Dari sisi produk fisik kamu bisa bikin atau jual alat fitness sederhana, aksesoris olahraga, sampai merchandise bertema teknik & sport; dari sisi jasa bisa jadi personal trainer kampus, rental alat olahraga, atau bikin event turnamen; dari sisi digital bisa bikin blog/YouTube tentang olahraga dan teknik mesin, jual e-book panduan fitness murah, atau bikin aplikasi kecil untuk mahasiswa; sementara dari sisi dagang bisa coba jual suplemen, makanan sehat, thrift sport, hingga sparepart alat gym; dan kalau mau lebih serius, ilmu teknik bisa dipakai untuk inovasi seperti alat fitness hemat energi, pull-up bar sensor otomatis, atau alat fisioterapi mini.

Ide Bisnis yang Bisa Kamu Jalankan Berdasarkan kombinasi teknik mesin dan olahraga

🔧 Produk Fisik (buat/didesain sendiri)


1. Alat fitness buatan sendiri → dumbbell adjustable, barbell, squat rack mini.

2. Sepeda custom → frame atau aksesoris sepeda hasil modifikasi bengkel.

3. Alat bantu olahraga sederhana → resistance band dengan hook besi buatan sendiri.

4. Merchandise olahraga teknik mesin → botol minum, kaos, hoodie bertema sport & engineering.

5. Peralatan recovery → foam roller, kursi pijat sederhana berbasis mekanik.


📱 Digital / Konten


6. Blog/YouTube olahraga + teknik mesin → bahas biomekanika, energi, performa mesin motor sport, dll.

7. Kelas online fitness untuk mahasiswa → olahraga murah tanpa alat.

8. E-book / panduan olahraga ala anak kos → nutrisi murah, latihan tanpa gym.

9. Jualan desain digital → poster motivasi olahraga, kalender workout, atau desain jersey.

10. Aplikasi workout tracker (bisa kerja sama teman IT).


🏋️ Jasa / Komunitas


11. Personal trainer kampus → tawarkan latihan dasar fitness, futsal, badminton.

12. Rental alat fitness portable → pinjamkan barbel / pull-up bar untuk mahasiswa kost.

13. Event organizer olahraga kampus → turnamen futsal, badminton, atau e-sport.

14. Komunitas olahraga → bikin club fitness teknik mesin → bisa ada iuran & sponsor.

15. Servis alat fitness → banyak gym kecil butuh jasa reparasi alat olahraga.


🛒 Bisnis Dagang


16. Jual suplemen olahraga (protein, vitamin, minuman elektrolit).

17. Jual makanan sehat mahasiswa → ayam dada, oatmeal, salad, smoothie.

18. Thrift olahraga → sepatu, jersey, racket second-hand.

19. Jual sparepart alat fitness → grip bar, bantalan bench, kabel pulley.

20. Dropship alat olahraga ringan → skipping rope, matras yoga, handgrip.


🔮 Inovasi Teknik Mesin + Olahraga


21. Proyek tugas kuliah jadi bisnis → misalnya bikin alat ukur kalori mekanik atau alat fitness hemat energi.

22. Desain smart gym equipment → misalnya pull-up bar dengan sensor hitungan otomatis.

23. Alat fisioterapi murah → sepeda statis mini untuk recovery cedera.